Assalamu`alaikum.W.W
Puji beserta rasa syukur hak Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat beserta salam semoga selamanya senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya sebagai perkenalan saya selaku penulis pada blog ini akan menyampaikan mengenai isi dan tujuan pembuatan blog ini.
Dilatar belakangi dengan berbagai persoalan pendidikan yang selalu menjadi permasalahan sejak zaman dulu hingga sekarang, karena seiring dengan perkembangan zaman berbagai jenis permasalahan pendidikan semakin bermunculan diberbagai kalangan, baik dikalangan anak-anak, remaja, dewasa maupun orangtua.
Dunia Pendidikan di era generasi millennial(millennial generation) yaitu generasi yang hidup di pergantian millennium bersamaan dengan merasuknya teknologi digital ke segala sendi kehidupan (Hidayatullah, dkk, Jurnal MDK, Vol.6 No.2, 2018:1). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat tidak bisa dipungkiri membawa arus perubahan terhadap segala bidang kehidupan, termasuk perubahan dalam bidang pendidikan yang menyebabkan pergeseran dalam sistem pendidikan yang semula bersistem tatap muka mulai mengarah pada sistem online. Dengan masuknya teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan mengakibatkan interaksi antar manusia ikut bergeser dan tanpa di pungkiri bahwasanya hal tersebut akan semakin hilang.
Pendidikan yang hanya mengedepankan kecerdasan intelektual ternyata lambat laun akan menjadi bumerang bagi keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia itu sendiri, terbukti berbagai persoalan moral, akhlak, watak atau karakter peserta didik, masih menjadi persoalan signifikan yang menghambat pembangunan dan cita-cita luhur bangsa, Masalah–masalah tersebut antara lain disebabkan karena kurangnya pengawasan orangtua terhadap anak-anaknya dalam penggunaan media sosial dan teknologi informasi yang sangat pesat perkembangannya yang seolah sudah menjadi kebutuhan sehari-hari anak-anak di era generasi millennial ini. Masalah lain juga ditimbulkan karena sistem kurikulum pendidikan yang terus berubah-ubah sehingga banyak sekolah yang kurang siap dalam pelaksanaannya, keadaan guru yang kurang memenuhi syarat dari segi tingkat pendidikan, fasilitas sekolah yang tidak lengkap maupun masalah kepeserta didikan yang sudah cukup lama dirasakan adanya ketidak seimbangan antara perkembangan intelektual dengan emosionalnya. Sehingga mengakibatkan menurunnya sopan santun dan budi pekerti dalam praktik kehidupan sekolah yang mengakibatkan sejumlah efek negatif yang merisaukan sekolah maupun masyarakat setempat (Kusuma, http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/ akses 17 Mei 2019). Dalam berbagai surat kabar dan media informasi online seringkali diberitakan mengenai akibat yang ditimbulkan dari permasalahan-permasalahan diatas diantaranya semakin maraknya penyimpangan norma kehidupan beragama dan sosial kemasyarakatan yang terwujud dalam bentuk kenakalan peserta didik di sekolah seperti berkurangnya perilaku hormat kepada guru dan berbagai perilaku peserta didik yang melanggar peraturan di sekolah, seperti masih sering terlambat masuk kelas, bolos pada mata pelajaran tertentu atau bahkan seluruh mata pelajaran, meningkatnya ketidakjujuran peserta didik, seperti kebiasaan menyontek pada saat ujian, memakai seragam tidak sesuai ketentuan sekolah, tawuran antar pelajar, merokok, perilaku asusila dan lain-lain. Bahkan kenakalan peserta didik cenderung pada kategori tindakan kriminal seperti pencurian dan penyalah gunaan obat terlarang yang secara umum tidak layak dilakukan oleh kaum terpelajar (Okezone, https://www.okezone.com/tag/ kenakalan-remaja, akses 16 Mei 2019). Fenomena sosial yang terjadi dikalangan para pelajar tersebut menunjukkan bahwa bangsa ini perlahan – lahan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang bermartabat, bangsa yang mengedepankan kesopanan, dan bangsa yang memiliki rasa toleransi tinggi.
Masalah kenakalan remaja bila tidak segera di atasi akan semakin mengancam kehidupan generasi bangsa khususnya dan tata kehidupan sosial umumnya. Di sekolah kenakalan peserta didik menjadi tanggungjawab sekolah, untuk itu sekolah perlu melakukan pembinaan moral, penanaman nilai-nilai dan pembentukan sikap dalam setiap kegiatan pembelajaran, agar setiap tindakan dan perbuatan peserta didik sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat, dengan banyaknya waktu luang yang di miliki peserta didik biasanya itulah kesempatan peserta didik melakukan perbuatan yang di anggapnya bisa menarik lingkungan sekitarnya walaupun tindakan tersebut dapat menimbulkan efek negatif, untuk itu sekolah perlu membatasi ruang gerak para peserta didik untuk kemungkinan melakukan kenakalan-kenakalan yang berpengaruh negatif dengan cara menggunakan waktu-waktu luang di luar jam belajar kurikulum dengan mengadakan kegiatan dan pelatihan yang bertujuan untuk membina akhlak dan mengembangkan karakter yang bermanfaat seperti kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan hal diatas kami merasa terdorong untuk ikut membantu dan berbagi pengalaman kami melalui blog ini yang didalamnya mencakup segala hal seputar dunia pendidikan, mulai dari informasi, dokumentasi, kegiatan pembelajaran dan pelatihan serta hal lain yang masih ada dalam ruang lingkup pendidikan.
Akhir kata kami berharap semoga blog ini bermanfaat bagi kami dan juga bagi para pembaca. kami sadar masih banyak kekurangan yang terdapat dalam blog ini, oleh karena itu kami meminta kritik dan saran yang membangun untuk terus mengembangkan dan memperbaiki blog ini. Demikian dan Terimakasih...🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di blog sederhana ini.
Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.
Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.